Pondasi yang kokoh merupakan salah satu elemen penting dalam menunjang sebuah bangunan yang baik. Demikian pula halnya dengan pendidikan yang memiliki peran cukup penting dalam kehidupan di era globalisasi seperti sekarang ini. Pendidikan merupakan pondasi untuk membangun sebuah masa depan yang lebih baik. Tidak hanya mencakup akademik, melainkan juga menyentuh pada pengetahuan budi pekerti. Sejatinya setiap orang memiliki hak yang sama untuk memperoleh akses pendidikan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak anak-anak yang tidak mendapat akses pendidikan. Latar belakang ekonomi kerap menjadi alasan dari masalah ini. Minimnya pendapatan tak mampu bersaing dengan mahalnya biaya sekolah. Program wajib belajar 9 tahun dari pemerintah pun terdengar bagaikan slogan belaka yang tak mudah diwujudkan.
Masih banyak yang terpaku pada anggapan bahwa hanya orang-orang tertentu dengan kemampuan financial lebih yang bisa berbuat sesuatu untuk orang lain. Tetapi kami memiliki anggapan berbeda, bahwa setiap orang sebenarnya memiliki kontribusi untuk berbuat sesuatu, tentu saja yang sesuai kapasitasnya. Mahasiswa atau pengangguran pun bisa melakukan sesuatu untuk sedikit meringankan beban orang lain, bukan semata dengan bantuan materi, ada berbagai cara yang bisa kita lakukan.
Berangkat dari keprihatinan inilah, maka kami mencoba untuk membentuk sebuah komunitas yang menempatkan masalah pendidikan sebagai fokus utamanya. Angel Hope, demikian kami menyebutnya, sebuah komunitas sosial yang terbentuk pada November 2007. Bermula dari 2 anggota yang bertindak sebagai founder sekaligus konseptor dan desainer, kami mencoba mensosialisasilkan lebih luas tentang komunitas ini. Dan akhirnya kami berhasil memiliki sejumlah pengurus dan kontributor (volunteer) yang tersebar di beberapa kampus di Malang. Angel Hope memiliki konsep berbeda dengan komunitas pada umumnya atau pun dengan lembaga sosial lainnya. Untuk saat ini kegiatan kami fokuskan pada penggalangan dana yang didapat melalui penjualan merchandise (stiker, pin, kaos, tas, dll). Sebagian dana yang terkumpul akan didonasikan pada LSM atau Rumah Singgah yang membutuhkan. Sasaran dari kegiatan kami adalah merangkul generasi muda untuk dapat bersama-sama dalam memberikan sedikit kontribusi pada masalah sosial pendidikan yang tengah terjadi.
Visi
Pemerintah telah menciptakan berbagai kebijakan terkait dengan pendidikan, mulai dari program wajib belajar 9 tahun, buku sekolah elektronik, sampai bantuan operasional sekolah yang sering sekali kita dengar namun belum sepenuhnya kita rasakan. Tentu, pemerintah memang memiliki kewajiban untuk mengelola pendidikan dan aksesnya dengan sebaik mungkin.
Namun, dengan hanya mengandalkan pemerintah untuk mencapai sasaran pendidikan yang baik juga tidak akan menyelesaikan permasalahan dalam waktu singkat. Setiap orang memiliki andil dan kontribusi dalam hal ini. Bersama-sama menggandeng komunitas dan rekan-rekan yang memiliki kepedulian terhadap dunia sosial-pendidikan adalah salah satu dari visi kami. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan juga poin yang cukup penting.
Misi
Tidak imbangnya besarnya pendapatan dengan biaya sekolah merupakan salah satu kendala terciptanya akses pendidikan. Sekalipun banyak sekolah yang sudah membebaskan SPP, tapi masih banyak yang menarik iuran untuk berbagai keperluan guna menunjang program belajar.
Hal inilah yang berusaha kami pecahkan, meski masih dalam skala kecil. Melalui program beasiswa independen untuk anak-anak yang kurang mampu, kami berharap tidak ada lagi kasus anak putus sekolah karena tidak ada biaya.
Bagaimana cara kami untuk merealisasikan visi-visi dan program-program Angel Hope? Kami menggalang dana melalui penjualan produk dan event-event amal yang melibatkan anak-anak muda. Sehingga semangat berbagi dan peduli kami harapkan bisa tertular pada mereka.
